PANGANDARAN - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni melepasliarkan empat Banteng Jawa, 2 elang brontok, serta 2 landak jawa di Cagar Alam Pananjung Pangandaran dilokasi Padang Rumput Cikamal. Menhut Raja Juli juga melakukan peresmian 'Pusat Reintroduksi Banteng Jawa', serta penyerahan bantuan pemberdayaan masyarakat, kepada beberapa kelompok masyarakat tani, di sekitar CA Pananjung Pangandaran, Jawa Barat, Rabu (11/12/2024).
Dalam sambutannya, Raja Juli menjelaskan keberadaan Banteng sempat hampir punah ketika Gunung Galunggung meletus pada 1982.
“Secara historis di pulau Jawa sangat banyak Banteng terutama dulu yang diintroduksi oleh Belanda sekitar tahun 1922. Pada tahun 1970-an tercatat 60 sampai 70-an Banteng ada di area yang sangat indah ini dulunya. Kemudian mulai punah ketika Gunung Galunggung meletus tahun 1982. Kini kita Me-Reintroduksi kembali spesies Banteng Jawa yang terancam punah, ” kata Menteri Raja Juli Antoni di area pusat Reintroduksi Banteng Jawa Cagar Alam Pananjung Pangandaran, Rabu (11/12/2024).
Menurut Raja Juli, saat Gunung Galunggung meletus, populasi Banteng menurun signifikan, hingga pada tahun 2023 ditemukan tulang belulang Banteng di CA Pananjung Pangandaran.
Kami dari Kementerian Kehutanan dan Konservasi sumber daya alam dan Ekosistem bekerja sama dengan Taman Safari Bogor, Bali dan Pasuruan bisa melaksanakan reintroduksi 4 ekor Banteng Jawa, ” katanya.
Keempat Banteng yang dilepasliarkan tersebut terdiri dari 2 pasang jantan betina, yaitu Banteng yang diberi nama Senta (jantan) dari Taman Safari Bali, Uchi (betina) dari Taman Safari Bogor. Kemudian Bejo (jantan) dari Taman Safari Bali, dan Bindi (betina) dari Taman Safari Pasuruan).
“Ini untuk menjaga populasi Banteng, spesies yang unik dan sangat tipikal dapat kita kembangkan dan hidupkan kembali di Pangandaran. Rakyat kembali bisa melihat dari dekat seperti dahulu populasi Banteng di Cagar Alam Pananjung Pangandaran. Terima kasih kepada Taman Safari Indonesia kerja sama dengan baik. Kontribusi luar biasa menjadi kunci hutan kita tetap lestari dan hewan-hewan populasinya bertambah banyak di kemudian hari, ” katanya.
Hewan Lain Selain Banteng Jawa yang Dilepasliarkan di Cagar Alam Pangandaran
Selain Banteng, 2 ekor Landak Jawa dan 2 Elang Brontok dilepasliarkan di Cagar Alam Pangandaran. Hewan-hewan tersebut didatangkan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Jawa Barat.
Dua ekor Landak Jawa dan Elang Brontok ini berada di dalam kandang lapang Banteng Cagar Alam Pangandaran sejak akhir bulan November lalu
Sementara Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata mengatakan, ini merupakan kado terakhir dirinya sebagai Bupati Pangandaran.
“Akan saya catat kado terakhir sebagai Bupati Pangandaran dari Pak Menteri. Ini akan luar biasa tingkat kunjungan lumayan meningkat lagi, ” kata Jeje Wiradinata.
Jeje pun meminta masyarakat untuk bersama-sama menjaga Banteng dan hewan lainnya di Cagar Alam Pangandaran.
“Mudah-mudahan ke depan ada perkembangan dan tambahan dari Pak Menteri lagi. Sekarang lebih terkontrol pengawasannya dibantu oleh Taman Safari dan profesional lainnya. Saya sekitar 20 tahunan belum ke sini dan baru kali ini. Setelah ini tiap minggu akan saya agendakan ke sini, ” pungkasnya. (***/JNI)