PANGANDARAN - Tanggal 25 Oktober 2024, Kabupaten Pangandaran resmi merayakan hari jadinya yang ke-12. Menurut Tedi Yusnanda N (pegiat Sarasa Pangandaran), peringatan ini lebih dari sekadar ritual tahunan; ini adalah penghormatan tertinggi bagi mereka yang berjuang mewujudkan kabupaten ini, diantaranya Presidium Pemekaran Pangandaran yang dipimpin oleh H. Supratman.
“Pembentukan Kabupaten Pangandaran merupakan buah dari keinginan masyarakat yang dirumuskan dengan gigih oleh Presidium Pemekaran Pangandaran. Ini adalah catatan sejarah yang tak bisa dipungkiri, " tegas Tedi. Ia menambahkan bahwa perjuangan ini tidak mudah dan penuh dengan rintangan, termasuk pengkhianatan serta penolakan dari pihak-pihak yang tidak menginginkan berdirinya kabupaten tersebut.
Sejarah ini, menurut Tedi, harus selalu diingat dan dihormati setiap tahunnya. Peringatan hari jadi Kabupaten Pangandaran bukan hanya sekadar perayaan, tetapi sebuah penghormatan kepada mereka yang telah berjuang, termasuk H. Supratman yang menjadi tokoh sentral pemekaran. “Kita harus mendoakan mereka, para founding fathers ini, yang tidak pernah lelah memperjuangkan Pangandaran. Mereka bahkan tidak segan bersikap kritis terhadap jalannya pemerintahan saat ini, demi memastikan Pangandaran tetap berada di jalan yang benar, ” lanjutnya.
Namun, di balik perayaan ini, Tedi juga mengingatkan bahwa Pangandaran sedang menghadapi tantangan besar. Di usia 12 tahun, kabupaten ini tengah mengalami defisit anggaran, yang menjadi sorotan utama dalam beberapa bulan terakhir. Situasi ini, menurut beberapa pihak, menunjukkan adanya kegagalan dalam tata kelola keuangan. “Pangandaran seperti sedang mengalami sakit kronis dengan defisit ini. Ada yang tidak beres dalam pengelolaan, dan ini harus segera diperbaiki, ” kata Tedi.
Tedi mengutip pendapat pakar psikologi sosial, Dr. Rani Yudhistira, yang menyebutkan bahwa usia 12 tahun adalah fase transisi penting, baik bagi individu maupun organisasi. “Usia 12 tahun bisa dianggap sebagai masa pencarian identitas dan arah yang lebih jelas. Namun, seringkali di fase ini muncul berbagai tantangan yang harus dihadapi dengan bijak, ” ujar Tedi Yusnanda N.
Krisis defisit ini menambah tekanan bagi masyarakat Pangandaran yang dalam waktu dekat, pada 27 November 2024, akan memilih pemimpin baru untuk periode lima tahun ke depan. “Pemimpin yang terpilih nanti diharapkan mampu mengembalikan arah pembangunan kembali ke jalur yang benar, sesuai visi awal pemekaran yang selalu diingatkan oleh H. Supratman, ” ungkap Tedi. Menurutnya, H. Supratman dan tokoh-tokoh lain terus berperan aktif dalam mengawal jalannya pemerintahan dan tidak segan bersikap kritis. “Mereka selalu peduli dengan apa yang terjadi di Kabupaten Pangandaran. Kita patut bersyukur atas kepedulian mereka dan berharap pemimpin selanjutnya adalah seorang negarawan yang punya kepedulian tinggi terhadap kemajuan kabupaten ini.”
Tedi menutup pernyataannya dengan ucapan selamat ulang tahun kepada Kabupaten Pangandaran. “Selamat ulang tahun yang ke-12 untuk Kabupaten Pangandaran. Semoga kabupaten ini semakin maju, dan pemimpin yang terpilih nanti bisa membawa Pangandaran kembali ke arah pembangunan yang lebih baik.”pungkas Tedi. ( JNI )