PANGANDARAN - Direktur Eksekutif Sarasa Institute, Tedi Yusnanda N, mengungkapkan pandangan optimistisnya terkait mutasi Dr. Triadi Rd, AMD.IP, SH, M.Si dari bagian protokoler Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ke Pangandaran. Dalam pertemuan singkat antara keduanya, Tedi menilai kembalinya Dr. Triadi ke Pangandaran sebagai sebuah momentum strategis yang diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi tata kelola pemerintahan daerah.
“Kembalinya Dr. Triadi ke Pangandaran bukan hanya sekadar mutasi, tetapi merupakan kembalinya seorang ‘anak hilang’ yang telah lama merantau, membawa bekal ilmu, pengalaman, dan jaringan yang luas. Ini adalah peluang besar bagi masyarakat Pangandaran untuk merasakan dampak positif dari kontribusi beliau, ” ujar Tedi Yusnanda N.
Baca juga:
Tony Rosyid: Rematch Ahok Berkah Buat Anies
|
Dr. Triadi sendiri memiliki latar belakang yang kaya akan pengalaman di bidang pemerintahan dan ideologi Pancasila. Sebelumnya, ia sempat mencalonkan diri sebagai bakal calon bupati/wakil bupati Pangandaran dengan mendaftarkan diri ke beberapa partai politik. Meskipun langkah politik tersebut tertunda, komitmen Dr. Triadi untuk kembali membangun Pangandaran tetap kuat, sejalan dengan semboyannya, "Pangandaran Selalu di Hati."
Menurut Tedi, kehadiran figur seperti Dr. Triadi dapat menjadi katalisator bagi ekspektasi masyarakat terhadap perbaikan tata kelola pemerintahan daerah. “Harapan masyarakat untuk perubahan tidak bisa dilepaskan dari figur-figur yang memiliki visi kuat dan dedikasi tinggi. Kita butuh sosok yang mampu memadukan idealisme dengan implementasi nyata untuk menjawab kebutuhan masyarakat, ” tambah Tedi.
Dalam kesempatan tersebut, Tedi juga menggarisbawahi pentingnya membangun chemistry antara berbagai pihak demi menciptakan sinergi yang diperlukan untuk perubahan Pangandaran. Pertemuan antara dirinya dengan Dr. Triadi diharapkan menjadi langkah awal menuju kolaborasi strategis antara tokoh intelektual dan praktisi pemerintahan.
“Membangun Pangandaran yang lebih baik membutuhkan kolaborasi semua pihak. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi juga masyarakat sipil, tokoh masyarakat, dan akademisi. Dengan pengalaman dan semangat yang dimiliki Dr. Triadi, kita bisa optimis melihat masa depan Pangandaran, ” tutup Tedi.
Masyarakat Pangandaran kini menanti langkah konkret dari kehadiran Dr. Triadi di pemerintahan daerah. Apakah kembalinya beliau benar-benar menjadi angin segar yang dinantikan, ataukah sekadar harapan tanpa realisasi, waktu yang akan menjawab. Namun, satu hal yang jelas, harapan besar telah diletakkan di pundaknya.( JNI )