Tonton Video Sampai Selesai Jangan di SKIP Supaya Tidak Gagal Paham
PANGANDARAN - Warga Desa Sukaresik yang tergabung dalam Forum Peduli Desa Sukaresik (FPDS), mengadakan demo di depan kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Pangandaran di Desa Cintaratu Parigi, Selasa, 23 Juli 2024. Selama aksi, beberapa warga membawa poster bertuliskan, "Berantas mafia tanah di Sukaresik" dan "Kang Dedi Mulyadi nyuhunkeun bantosan tanah leluhur kami diserobot mafia."
Setelah melakukan demo di gedung BPN menuntut hak mengenai lahan di tanjung Cemara, Masyarakat sukaresik bersama tokoh masyarakat, tokoh agama, karang taruna, dan pelaku wisata, pendemo bergerak ke kantor Desa Sukaresik.
Masyarakat menuntut hak rakyat mengenai lahan tanjung Cemara di kuasai mafia tanah. Yang menjadi sengketa sampai sekarang ini tidak kunjung terselesaikan.
Ratusan masa pendemo yang datang ke kantor BPN di jaga ketat TNI polri dan Satpol-PP berjalan aman dan kondusif. Pernyataan sikap warga sukaresik kecamatan Sidamulih kabupaten Pangandaran. Bahwa polemik saat ini di tanjung Cemara , secara jelas dan terang terangan adalah praktek mafia tanah, penyerobotan lahan, penjahat yang berkedok investor yang harus di Lawan.
Masa berorasi, siapapun oknum, apapun institusinya, setinggi apapun pangkat dan jabatan nya yang melindungi, membantu, menfasilitasi dan membekingi mafia tanah di lahan tanjung Cemara akan di Lawan oleh masyarakat pribumi sukaresik.
Tokoh ulama, tokoh adat dan tokoh masyarakat sukaresik sudah menyatakan bahwa akan memperjuangkan lahan tanah tanjung Cemara.
Inilah situasi saat masa melakukan unjuk rasa di Kantor BPN dan Balai Desa Sukaresik, Selasa 23 Juli 2024