OPINI - Sudah terlalu lama masyarakat Pangandaran terdiam. Di tengah kesunyian itu, politik berjalan dengan caranya sendiri, bergerak tanpa arah, penuh intrik, dan jauh dari kepentingan rakyat. Ketidakadilan dibiarkan merajalela, dari kebijakan yang menyulitkan ekonomi rakyat kecil hingga praktek politik uang yang mencemari demokrasi. Kita melihat pejabat yang tak segan-segan memanfaatkan kekuasaan demi mempertahankan status quo. Lalu, di mana posisi rakyat ?
Saatnya kita bangkit. Bukan dengan amarah, tapi dengan kebijaksanaan. Pilkada 2024 adalah momentum untuk menghentikan roda ketidakadilan ini. Masyarakat punya kekuatan yang sederhana, tetapi sangat kuat: hak pilih. Suara yang kita berikan di bilik suara nanti akan menentukan masa depan Pangandaran. Apakah kita akan terus tenggelam dalam permainan kotor para elit politik, atau memilih mereka yang datang membawa solusi nyata?
Selama ini, masalah defisit anggaran, proyek mangkrak, dan kemiskinan struktural menghantui Pangandaran. Kita tak butuh janji kosong lagi. Kita perlu pemimpin yang paham akar permasalahan, yang berani melawan korupsi dan memperbaiki tata kelola daerah dengan baik. Rakyat sudah bosan dengan permainan politik yang selalu menguntungkan segelintir orang. Kita butuh pemimpin yang tulus bekerja untuk rakyat.
Ini bukan hanya soal memilih, tapi soal melawan. Melawan ketidakadilan yang telah mencekik Pangandaran. Saatnya kita berhenti jadi penonton dan mengambil sikap. Mari pilih calon pemimpin yang menawarkan perubahan, yang bisa membawa angin segar bagi daerah ini. Karena hanya dengan melawan kedzoliman melalui pemilihan yang cerdas, Pangandaran bisa bangkit.
Oleh: Tedi Yusnanda N (pegiat Sarasa Pangandaran)