PANGANDARAN - Tedy Yusnanda pengamat politik Sarasa pangandaran menjelaskan kepada Media Jurnalis Pangandaran Senin 26 Agustus 2024, Setelah melalui spekulasi dan perbincangan politik yang panjang, akhirnya teka-teki pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati dari Partai Gerindra terjawab. Rekomendasi resmi Partai Gerindra jatuh pada pasangan Ujang Endin dan Dadang Solihat. Dengan demikian, koalisi Gerindra dan PKB secara resmi terbentuk, siap bertarung melawan pasangan dari PDI Perjuangan dan PAN, Citra Pitriyami dan Ino Darsono, dalam Pilkada Pangandaran 2024 mendatang.
Tedi Yusnanda N pegiat Sarasa dan pengamat politik lokal, dalam analisisnya menilai bahwa keputusan Gerindra mendukung Ujang Endin sebagai Calon Bupati Pangandaran dengan Dadang Solihat sebagai Calon Wakil Bupati merupakan langkah strategis yang solid. Menurutnya, koalisi Gerindra-PKB ini mampu menjadi penantang serius bagi pasangan Citra-Ino yang sudah lebih dulu mendapatkan rekomendasi dari PDI Perjuangan dan PAN.
Tedi menjelaskan bahwa kekuatan pasangan Ujang Endin dan Dadang Solihat terletak pada kombinasi pengalaman politik dan kedekatan mereka dengan basis massa tradisional di Pangandaran. Ujang Endin, yang memiliki akar kuat di Gerindra dan reputasi sebagai pemimpin yang tegas, akan disandingkan dengan Dadang Solihat, figur yang didukung PKB dikenal memiliki jaringan luas di kalangan masyarakat Nahdliyin. Koalisi ini diyakini akan mampu menarik simpati dari berbagai lapisan masyarakat, terutama pemilih tradisional yang selama ini menjadi kunci kemenangan di Pangandaran.
"Koalisi Gerindra-PKB ini bukan hanya sekadar penggabungan kekuatan politik, tetapi juga representasi dari upaya untuk menjembatani berbagai kepentingan lokal yang ada di Pangandaran. Ujang Endin dikenal memiliki visi yang kuat untuk pembangunan Pangandaran, sementara Dadang Solihat membawa pengaruh signifikan dari kalangan agama dan komunitas desa. Kombinasi ini membuat mereka menjadi ancaman serius bagi pasangan Citra-Ino, " ujar Tedi.
Baca juga:
Tony Rosyid: Pilgub di IKN Memanas
|
Tedi juga menambahkan bahwa Pilkada Pangandaran 2024 akan menjadi ajang pertarungan dua koalisi besar yang diametral. Di satu sisi, ada PDI Perjuangan dan PAN yang menyokong pasangan Citra-Ino, dengan basis dukungan dari kalangan nasionalis dan pengusaha. Di sisi lain, ada koalisi Gerindra dan PKB yang mewakili kekuatan populis dan religius. Konstelasi politik ini, menurut Tedi, akan membuat Pilkada Pangandaran menjadi lebih dinamis dan menarik, serta penuh dengan manuver politik yang tak terduga.
"Ini akan menjadi pertarungan yang menarik. Koalisi Gerindra-PKB jelas menghadirkan tantangan baru bagi dominasi PDI Perjuangan di Pangandaran. Keberhasilan pasangan Ujang Endin dan Dadang Solihat akan sangat ditentukan oleh kemampuan mereka memobilisasi dukungan di tingkat akar rumput serta bagaimana mereka bisa mengatasi isu-isu lokal yang selama ini menjadi perhatian utama warga Pangandaran, " tegas Tedi.
Dengan kedua pasangan calon utama kini sudah mengantongi rekomendasi partai, persaingan menuju Pilkada Pangandaran 2024 dipastikan akan semakin memanas. Tantangan bagi kedua koalisi adalah bagaimana mereka mampu mempertahankan soliditas internal dan mendapatkan dukungan maksimal dari pemilih. Di tengah suasana politik yang semakin kompetitif, setiap langkah dan strategi yang diambil akan sangat menentukan hasil akhir dalam pemilihan kepala daerah yang semakin dekat ini.
Tentunya dalam setiap kontestasi apapun ada aturan main dan tata waktu yang sudah ditentukan, sebagai warga yang baik dan menghormati Undang undang serta menjunjung tinggi demokrasi, kita harus tetap santun dalam menyikapi situasi politik saat ini. Kita tetap jalin silaturahmi serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, supaya apa yang kita cita citakan untuk menuju masyarakat Adil dan makmur bisa terlaksana.
Baca juga:
Gamawan Fauzi: Semua Ada Akhirnya
|
Penulis : Tedy Yusnanda
Editor: Nanang Suryana Saputra