PANGANDARAN - Vox populi, vox dei (vɒks ˈpɒpjuːli ˌvɒks ˈdeɪi )adalah ungkapan dalam bahasa Latin yang dapat diterjemahkan sebagai "suara rakyat adalah suara Tuhan." Artinya, suara rakyat harus dihargai sebagai penyampai kehendak Ilahi. Konteks dari perkataan ini ialah ucapan hakim yang meneguhkan suara para juri dalam perkara di pengadilan ( wikipedia )
Jejak digital dan suara masyarakat adalah suara Tuhan....ungkapan ini sering kita dengar ketika suasana cemas, takut, sakit, terintimidasi dan terlampau lelah dalam melakukan penghambaan pada suatu rezim atau penguasa.
Berdasarkan hasil jejak digital yang kami temui di media sosial pada akun FB Solihin Tea, kamipun melakukan investigasi dan komunikasi langsung dengan pemilik akun tersebut, Solihin membenarkan bahwa artikel yang cukup membuat netizen tercengang adalah hasil tulisannya, bahkan dia bersedia untuk diskusi dan memberikan hak jawab apabila dibutuhkan. Inilah kutipan pernyataan pada akun tersebut yang menjelaskan secara gamblang mengenai kritik dan saran juga solusi terkait permasalahan hutang Pemerintah Kabupaten Pangandaran yang fantastis.
"Assalamualaikum....pemirsa fb yg budiman....
Supaya saya tidak dianggap hanya ngeritik dan nyinyir ....., saya mau mencoba menyodorkan solusi...manawi bahan katampi....jadi jangan emosi apalagi intimidasi....tapi harusnya gali apa solusinya...begitu ya....hehehe. Nih coba saya jelaskan pelan2:
Baca juga:
Tony Rosyid: MK Gak Bakal Kontra Penguasa
|
A. Posisi saldo hutang menurut hasil Audit BPK-RI (Audited) per 31 Des 2023 adalah Rp411, 6 Milyar, terdiri atas:
1. Hutang Belanja pegawai, gaji dan TPP Rp50, 5 Milyar belum dibayar...kasian ya
2. Hutang Belanja barang dan jasa, ini jenis belanjanya banyak, ada honor non PNS....kasian para operator sebagai motor penggerak belum dibayar ya..., Pekerjaan jasa konsultan (harus verifikasi), PDLD, Utang JKN Non Kapitasi...dll, nilainya Rp129, 7 Milyar, sampai listrik oge cenah aya nu teu kabayar....kabayang naon atuh nya aktifitas pegawai....kasian banget mopoek...
3. Hutang Belanja Hibah, kaya ke Pramuka, KNPI, Pondok2 Pesantren dll sebesar Rp2, 2 Milyar, kedahna hibah mah kalo urusan wajib sudah terpenuhi....tong maksakeun hibah....kecuali ....mungkin ada tujuan lain🫢
4. Utang Belanja Modal Peralatan dan Mesin kepada para pemborong Rp19, 5 Milyar, kade kedah di Audit heula samemeh dibayar.
5. Utang Belanja Gedung dan Bangunan kepada Pemborong Rp21, 5 Milyar, kade Audit dulu memeh dibayar.
6. Utang Belanja Pembangunan Jalan dan Irigasi kepada Pemborong Rp82, 2 Milyar kade Audit dulu memeh dibayar.
7. Utang Belanja Aset tetap lainnya Rp37 Juta
8. Utang Jangka Pendek Lainnya sebesar Rp104, 7 Milyar, terdiri atas;
- Utang Bagi Hasil Pajak ke Desa2 Rp48, 6 Milyar
- Utang Bagi Hasil Retribusi ke Desa2 Rp37, 5 Milyar
- Utang transfer ke Banprov Rp50 Juta
- Utang Belanja Tidak Terduga Rp19, 1 Milyar.
Nah utang2 tersebut jangan dibayar oleh pinjaman...da ari mayar hutang nang nginjeum mah angger we boga hutang komo ditambahan kudu mayar bunga. Nih contona mun pinjem Rp300 Milyar bunga na hungkul mencapai Rp180 Milyar....jadi urang kudu keluar uang Rp480 Milyar...bunganya 61% lebih tah sampe lunas teh, ....kade ah omat tong dituluykeun tah unjam injeum teh.....bisi beuki bangkrut.
Baca juga:
Tony Rosyid: Anies-Kaesang Paslon Tunggal?
|
Kumaha atuh carana....?
Kieu yeuh...sebenarnya sederhana tapi terukur:
Sok hutang2 nu tadi diluhur badamikeun sing bijak sing pengertian ...., trus buat di setiap RKPD tahunan selama RPJMD 5 tahun sepakati dengan DPRD, bahwa setiap tahun dari kemampuan fiskal atau dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan di alokasikan 30 s.d 40 % untuk membayar hutang.
Trus dari hutang tadi buat penjadwalan pembayaran (reschedule) pilih mana yg skala prioritas dan pilih yg sudah yakin memang harus dibayar, kaya gaji pegawai, honor non pns, hutang listrik, Internet dll....kalo tidak cukup dari alokasi 30 s.d 40%... ya secukupnya dulu gak usah sekaligus....dicicil saja...supaya fungsi pelayanan, oprasional kantor, dan roda pemerintahan tetep jalan.... walaupun tertatih2....wayahna ....ini menjadi periode "PUASA MATI GENI"
Kalo gak mau sistem cicilan dan penangguhan trus mau gimana lagi 🤷♂️🤷♂️🤷♂️...emang mau nagih ke siapa da ini bukan tapak Bupati Baru...., mau tidak mau ini menjadi hutang institusi dalam hal ini Kabupaten Pangandaran...yaaaahhh ....walaupun berawal gara2 salah urus. Pegawai harus SABAR rapelnya dicicil, ....Desa harus sabar Bagi hasilnya di tangguhkan...da bongan saha...wayahna sing sabar jeung sing "SALADAR" BANGUN-BANGUN DARI TIDUR PANJANGMU.
PERTANYAAN BERIKUTNYA ....?
Terus gimana dengan pembangunan yg dijanjikan oleh Bupati Baru yg di dalam kampanye secara kliseu, dan pencitraan bertebaran di Medsos.....bahwa akan mensejahterakan dan membangun....., 🤪🤷♂️🤷♂️🤷♂️mudah-mudahan para calon faham kondisi jangan halusinasi.....ya
Caranya...;
1. Tingkatkan PAD, pajak hotel bayarnya yg bener real time dan real transaksi, jangan plat....ya kalo akupasi dikit...setor nya sedikit sesuai omzet....tapi kalo lagi rame/penuh....ya setornya banyak juga....ulah keur sepi setor dikit...keur rame angger sedikit...., begitu pula restoran. TUGAS BAPENDA UNTUK OPTIMALISASI PENDAPATAN ....
2. Tingkatkan Retribusi jangan ada kebocoran.....eeeh.... ngomong2 saya denger retribusi parkir di kerjasamakan ya....ya hati2 jangan salah kaprah...., NANTI EPISODE BERIKUTNYA SAYA BAHAS SETELAH INFORMASI INI LENGKAP"..... Bahaya ni jangan sampai meninggalkan "JEJAK SALAH LAGI" yg kedua kali....eh berkali-kali ya🫢
Hasil peningkatan pendapatan itulah yg bisa membantu untuk pembangunan.
Baca juga:
Tony Rosyid: Prabowo Tidak Akan Cawe-Cawe
|
Buat saya apabila Bupati Baru bisa melunasi hutang selama periode kepemimpinan itu "PRESTASI LUAR BIASA" bisa mengembalikan Pangandaran ke titik "Nol" kembali....jangan dulu tebar pesona dengan janji2 pepesan kosong....basii lah....hahahaha ...nanti ujung2nya sami mawon kalah beuki nambahan hutang mun tetep ambisius......fokus we ayeunamah cuci piring😁😁😷
3. Ada beberapa sumber lagi yaitu DAK, DAU, BAGI HASIL PAJAK, BANTUAN PROVINSI dll....silahkan itu diperjuangkan oleh Bupati terpilih dengan kekuatan dan kelincahan network....mudah-mudahan masih di percaya oleh Pemerintahan Pusat....kenapa begitu ...karena tahun 2023 sudah ada CELA, CACAT, DOSA, PEMBANGKANGAN....dll, karena dana2 tadi yg sudah jelas peruntukannya ....eh malah digunakan untuk yg lain....itu kesalahan patal dan terlalu berani.....menyalahi aturan....itu Pengecualian utama loh dalam Opini BPK-RI...🤷♂️
Keu we ieu mah susuganan di percaya keneh ....tetap kita upayakan untuk mendapatkan dana2 pusat....pedah nu kamari mah kan lain kesalahan Bupati nu ayeuna.....selamat berjuang
Hehehe...kepanjangan ya...., maaf🙏🙏🙏manawi bahan katampi ....kanggo solusi keruwetan ini yg harus segera diakhiri...
Bilih aya argumen....mangga....urang saling melengkapi....buat perbaikan kampung kita
Wasalamualaikum
Putra Daerah
Di situasi menjelang pesta demokrasi pilkada Kabupaten Pangandaran bulan November 2024 mendatang, tentunya ini bisa sebagai bahan pertimbangan dalam memilih calon pemimpin.
Apakah Pangandaran yang kaya potensi ini akan dibiarkan begitu saja ? Ataukah perlu perubahan ?
Semua ini tergantung pada kepedulian dan keputusan masyarakat pada pemilu mendatang.
Masyarakat harus mampu memilih dan menilai siapa yang bakal mampu menyelesaikan permasalahan itu. Ini adalah masalah akhlak dan kepedulian...
Mari kita semua berfikir dan berjuang untuk Pangandaran lebih baik.
Dalam buku "Millennial Moslems" karya Ipnu Rinto Nugroho (2020:83), haq atau hak, digambarkan sebagai kebenaran sejati, yang mencakup segala yang diperintahkan Allah SWT. Sementara batil atau bathil, berasal dari kata bathala, yabthulu, mengandung arti keburukan, palsu, atau bertentangan dengan kebenaran. Berani katakan itu berarti anda sudah berjihad.
Jadilah calon yg berani mengatakan ..."saya akan bekerja dengan jujur, tidak korupsi.....jangan ada yg pura-pura baik tapi di otaknya....sudah disiapkan skenario jahat.....👍🙏. ( MISG )